cursor

Selasa, 18 November 2014

biodata carlos tevez

Carlos Tévez

Carlos Tévez, Real Madrid vs Juventus, 24 October 2013 Champions League.JPG
Informasi pribadi
Nama lengkap Carlos Alberto Tévez
Tanggal lahir 5 Februari 1984 (umur 30)
Tempat lahir Ciudadela, Buenos Aires, Argentina
Tinggi 1.73 m (5 ft 8 in)[1]
Posisi bermain Striker
Informasi klub
Klub saat ini Juventus
Nomor 10
Karier junior
1992–1996 All Boys
1997–2001 Boca Juniors
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
2001–2004 Boca Juniors 75 (26)
2004–2006 Corinthians 38 (25)
2006–2007 West Ham United 26 (7)
2007–2009 Manchester United (pinjaman) 63 (19)
2009–2013 Manchester City 107 (58)
2013– Juventus 36 (25)
Tim nasional
2001 Argentina U17 6 (2)
2004 Argentina U23 6 (8)
2004– Argentina 64 (13)
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 8 Oktober 2014.

‡ Penampilan dan gol di tim nasional
akurat per 18 Agustus 2013
Carlos Alberto Tévez (terlahir Carlos Alberto Martínez, lahir di Ciudadela, Buenos Aires, Argentina, 5 Februari 1984; umur 30 tahun) adalah seorang pemain sepak bola asal Argentina yang bermain sebagai striker untuk Manchester City (2009-2013), dan saat ini bermain untuk Juventus di Serie A, Italia dan tim nasional Argentina.
Tévez memulai karier sebagai pemain yunior di All Boys dan Boca Juniors. Ia juga pernah bermain untuk Boca Juniors, Corinthians, West Ham United, dan Manchester United F.C. sebelum bergabung dengan Manchester City. Tévez telah tiga kali terpilih sebagai Pemain Terbaik Amerika Selatan (2003, 2004, 2005). Ia dan Dimitar Berbatov menjadi topskor Liga Utama Inggris musim 2010-11 dengan torehan 20 gol. Tévez memperoleh medali emas saat memperkuat timnas Argentina U23 di Olimpiade Athena 2004. Ia telah memperkuat timnas senior Argentina sejak tahun 2004.

Kehidupan Pribadi

Tévez lahir dengan nama Carlos Alberto Martínez. Orang tuanya mengganti nama belakangnya, yang adalah nama ibunya, saat terjadi konflik antara All Boys dan Boca Juniors.[2] Ia sering juga dipanggil Carlitos. Tévez memiliki bekas luka bakar yang menjalar dari telinga sebelah kanan hingga dadanya, yang didapat karena kecelakaan tersiram air mendidih sewaktu masih kanak-kanak.[3] Ia menolak tawaran untuk menghilangkan bekas luka tersebut dengan operasi plastik oleh pihak Boca Junior.[4]

Karier Klub

Boca Juniors

Tévez menjalani pertandingan debutnya untuk Boca Juniors melawan Talleres de Córdoba pada Torneo Apertura musim 2001–02, 21 Oktober 2001 sewaktu berumur 16 tahun. Boca Juniors menjadi juara Piala Libertadores tahun 2001 dan menghadapi Bayern Munchen dalam ajang Piala Interkontinental 2001, dimana mereka kalah 1–0.
Selama musim 2002-03 Liga Utama Argentina, Tévez mengumpulkan 10 gol dari 32 kali penampilan untuk Boca. Boca Juniors berpartisipasi pada Piala Libertadores 2003 dan menembus babak final untuk menghadapi Santos. Boca Juniors menang agregat 5–1 dan Tévez dinobatkan menjadi pemain terbaik dalam turnamen tersebut.
Selama musim 2003-04, Tévez mencetak 12 gol dari 23 penampilan. Pada musim ini, Boca menjadi juara Torneo Apertura dan Piala Interkontinental 2003.[5] Boca pun menjuarai Copa Sudamericana 2004 setelah menang atas klub asal Bolivia, Bolívar dengan agregat 2–1.

Corinthians

Januari 2005, Tévez pindah ke sebuah klub Série A Brazil Corinthians. Tévez menjadi kapten pada musim 2005-2006. Pada musim tersebut ia menjadi pemain terbaik liga versi Konfederasi Sepak Bola Brasil. Ia menjadi pemain non-Brazili pertama yang mendapat penghargaan tersebut sejak 1976.[6]

West Ham United

Tévez bersama West Ham United.
Pada 23 Agustus 2006, Sky Sports melaporkan bahwa Tévez menolak bermain untuk Corinthians.[7] Tévez memberikan konfirmasi pada situs pribadinya pada 31 Agustus bahwa ia dan Javier Mascherano telah menandatangani kontrak final untuk West Ham United dengan biaya yang tidak diungkapkan.[7] Laporan media juga menspekulasikan bahwa ada klub Liga Utama Inggris lain yang tidak jadi mengikat kontrak dengan dua pemain ini karena ketentuan-ketentuan yang ditetapan pihak ketiga (dalam hal ini, MSI and Global Soccer Agencies), yang memegang hak kepemilikan kedua pemain ini.[8] Pada bulan April 2007, West Ham didenda 5.5 juta poundsterling akibat melanggar peraturan Liga Utama Inggris atas kontrak Tévez dan Mascherano. Tévez pun akhirnya kembali diperbolehkan main bersama West Ham di Liga Primer setelah dilakukan beberapa perubahan dalam kontraknya dengan pihak ketiga.[9] Masih di bulan yang sama, Tévez dikukuhkan sebagai Pemain Terbaik Tahunan The Hammer.[10]
Pada pertandingan penentu di akhir musim kontra Manchester United pada 13 Mei, Tévez menjadi pahlawan bagi West Ham dengan mencetak satu-satunya gol kemenangan. Berkat golnya ini, West Ham terselamatkan dari degradasi.[11]

Manchester United

Tévez bersama Manchester United
Manchester United akhirnya resmi memboyong Tevez dengan status pinjaman pada 10 Agustus 2007[12] setelah melalui saga transfer yang melibatkan ketiga pihak (West Ham, Manchester United dan MSI).[13][14][15] [16] Ia melakoni debutnya pada 15 Agusutus menggantikan Wayne Rooney yang cedera, pada pertandingan melawan Portsmouth.[17] Pada 23 September, ia mencetak gol pertamanya bagi Manchester United saat mengalahkan Chelsea 2–0. Pada bulan November, pelatih Manchester United Alex Ferguson memberikan konfirmasi bahwa klub akan mengikat kontrak Tévez secara permanen.[18]
Ketika ia kembali ke Upton Park untuk laga tandang pada 29 Desember, para pendukung West Ham bertepuk tangan menyambut hangat Tévez dan menyanyikan lagu "There's Only One Carlos Tévez". Ia pun membalas sambutan tersebut dengan menyilangkan kedua lengannya di dada, isyarat dari simbol palang pada logo West Ham.[19]
Tévez mencetak total 5 gol untuk Manchester United pada Liga Champions musim 2007–08. Ia juga mecetak gol penalti pertama (babak adu penalti) kala melawan Chelsea pada pertandingan final, yang mana dimenangkan oleh Manchester United dengan skor akhir 6–5 (setelah 90 menit dan perpanjangan waktu skor tetap 1-1).[20]
Pada 10 Mei 2009, Tévez menyatakan bahwa waktunya di Manchester United akan habis pada akhir musim panas musim tersebut. Ia kecewa karena tidak kunjung ditawarkan kontrak permanen oleh klub. Pada hari yang sama Tévez masuk dalam starting XI dalam derby Manchester. Ia mencetak gol kedua bagi Manchester United pada pertandingan tersebut, yang mana membuat sebagian suporter bersenandung "Fergie, sign him up". Namun sang pelatih Alex Ferguson, tidak menghiraukannya.[21]
Pada pertandingan selanjutnya kontra Wigan Athletic, Tévez masuk menjadi pemain pengganti pada menit 58 dan mencetak gol penyeimbang tiga menit kemudian dengan sentuhan tumit belakangnya. Masuknya ia pada pertandingan ini seketika meningkatkan performa tim. Michael Carrick akhirnya mencetak gol penentu kemenangan pada menit 86. Usai pertandingan, untuk menenangkan sebagian besar fans, Alex Ferguson mengumumkan bahwa klub akan memulai pembicaraan untuk konrak permanen Tévez. Walaupun akhirnya Manchester United telah sepakat dengan opsi gaji 25.5 juta poundsterling dan kontrak lima tahun, yang akan menjadikannya pemilik gaji tertinggi di klub, Tévez menolak tawaran tersebut atas saran penasihatnya.[22]

Manchester City

Setelah negoisasi yang berlarut-larut, Tévez akhirnya meneken kontrak lima tahun dengan tetangga rival Manchester United, Manchester City, setelah dilakukan tes medis pada 14 Juli 2009.[23] Kontraknya dengan Manchester City tersebut, menjadikan Tévez sebagai pemain pertama yang pindah antara dua klub Manchester, sejak kepindahan Terry Cooke dari United ke City pada 1999.[24] Setelah berhasil memboyong Tévez, Manchester City memasang papan reklame biru bertuliskan "Welcome to Manchester" dengan gambar Tévez sebagai latar belakang. Papan reklame ini didirikan di suatu bagian kota Manchester yang mengarah ke Salford dan Trafford, lokasi dari Old Trafford.[25]
Debutnya untuk City dimulai sebagai pemain pengganti ketika bertandang melawan Blackburn Rovers yang berakhir 2–0 untuk kemenangan City. Gol pertamanya untuk klub dicetak pada 27 Agustus 2009 ke gawang Crystal Palace pada babak kedua Piala Liga Inggris.[26]
Tévez mencetak gol pertama dan keduanya dalam ajang Liga Utama Inggris bersama City saat menang 3–1 atas mantan klubnya, West Ham United.[27] Tévez pun menjelma menjadi pemain andalan City dengan sumbangan gol-golnya. Bulan Desember 2009, untuk pertama kalinya ia dianugerahi predikat Pemain Terbaik Bulanan Liga Utama Inggris.[28] Pada akhir tahun pertamanya di Manchester City, ia dianugerahi dua penghargaan. Pemain Terbaik Tahunan Etihad dan Pemain Terbaik Tahunan Pilihan Pemain.[29]
Tévez beraksi dengan seragam Manchester City
Pada 18 Agustus 2010, ia diangkat menjadi kapten klub oleh pelatih Roberto Mancini, menggantikan Kolo Touré.[30] Tévez melanjutkan tren positif dengan torehan-torehan golnya pada musim 2010–11, dimulai dengan sepasang gol kala mengandaskan Liverpool 3-0.[31] Sampai akhirnya ia mencetak gol ke 50-nya bagi Manchester City hanya dalam 73 pertandingan.[32] Menjadikannya berada pada peringkat kedua pemain yang paling cepat mencetak 50 gol bagi Manchester City, di bawah Derek Kevan dengan rekor 64 pertandingan.
Setelah absen karena cedera hamstring pada pertandingan semi final Piala FA, kala City mengalahkan Manchester United 1-0 di Wembley Stadium, Tévez kembali menjadi kapten saat City menjadi juara usai mengalahkan Stoke City pada pertandingan final.[33]
Penampilan perdana Tévez pada musim selanjutnya adalah ketika pertandingan kontra Bolton Wanderers saat menggantikan Sergio Agüero pada menit 68. Walaupun ban kapten dialihkan pada Vincent Kompany pada musim tersebut, Tévez menyatakan bahwa ia bahagia dan tidak akan pindah dari klub Manchester tersebut.[34] Tévez kembali menjadi starter saat pertandingan melawan Wigan Athletic yang mana pada pertandingan tersebut ia gagal mencetak gol lewat titik putih. Namun ia tetap bermain baik sepanjang pertandingan, yang berakhir dengan skor 3–0 untuk kemenangan City lewat trigol Agüero. Pada 14 September Tévez tampil pada laga perdana City di ajang Liga Champions melawan Napoli menggantikan Edin Džeko, yang berkesudahan 1–1.

Konflik Bayern München

Pada 27 September 2011, Tévez menjadi pemain cadangan pada pertandingan City melawan Bayern Munich.[35] Mancini mengklaim bahwa Tévez menolak bermain sebagai pengganti pada babak kedua, saat City tertinggal 2–0, namun Tévez menyangkalnya dan menyatakan bahwa kejadian ini hanyalah sebuah kesalahpahaman.[36] Aksi Tévez tersebut menerima kecaman luas dari berbagai pakar dan komentator,[37] sementara Mancini menyatakan bahwa ia ingin Tévez "keluar dari Manchester City", dan tidak akan pernah bermain lagi untuk klub.[38] Setelahnya, status Tévez ditangguhkan maksimal dua pekan untuk melakukan investigasi atas masalah ini.[39] Menindaklanjuti diskusi dengan Roberto Mancini, Sheikh Mansour meletakkan Tévez pada sebuah situasi, yang mana pemain Argentina ini akan tetap digaji penuh, dengan catatan ia harus menjauh dari kamp latihan Manchester City. Klub tetap akan menahan semua dokumennya sampai 2014 walaupun ada klub yang membelinya. Yang berarti ia tidak bisa bermain untuk klub sepak bola apapun walau Manchester City telah menjualnya. Satu-satunya klub sepak bola yang ia bisa main di dalamnya adalah tim nasional Argentina.[40] Di luar semua itu, peraturan FIFA membolehkan seorang pemain untuk memutuskan kontrak jika dimainkan pada kurang dari sepuluh persen dari seluruh pertandingan resmi dalam satu musim.[41]

Kembali ke tim utama

Setelah gagal pindah ke klub lain pada bursa transfer musim dingin, Carlos Tévez dikenankan denda dan kembali ke Manchester City untuk mengikuti sesi latihan pada 14 Februari 2012 dengan dukungan dari teman-temannya sesama pemain.[42][43] Mancini menyatakan bahwa ia siap untuk menyambut kembali Tévez dalam skuad untuk meningkatkan daya saing City dalam merengkuh titel Liga Primer.[44] Ia pun diberikan program khusus untuk mengembalikan kebugarannya. Pada 21 Februari, Tévez secara terbuka meminta maaf "dengan ikhlas dan tanpa syarat" atas perilakunya dan menarik banding atas keputusan denda yang dijatuhkan City.[45][46]
Tévez kembali masuk ke skuad utama Manchester City pada laga kandang melawan Chelsea, 21 Maret. Masuk menggantikan Nigel de Jong pada menit 66, ia memberikan umpan untuk gol penentu yang dicetak Samir Nasri. City menang 2-1.[47] Gol pertamanya pada musim ini hadir empat pertandingan kemudian, yaitu gol ketiga City kala mengalahkan West Bromwich Albion 4–0 pada 11 April.[48] Pada 14 April, Tévez mencetak hat-trick dan menyumbang satu assist pada pertandingan melawan Norwich City.[49] Ia juga bermain pada pertandingan penentuan gelar juara Liga Primer kontra Queens Park Rangers pada 13 Mei.[50]
Pada permulaan musim 2012–13, Roberto Mancini memberikan konfirmasi bahwa Tévez akan tetap bertahan di Manchester City.[51] Pada 12 Agustus 2012, Tévez mencetak gol kedua Manchester City saat mengalahkan Chelsea 3-2 pada partai Community Shield 2012.[52] Pada akhir pekan selanjutnya, ia mencetak gol pertamanya pada Liga Primer musim ini saat melawan Southampton.[53] Pada 26 Agustus, Tévez mencetak gol ketiganya pada tiga pertandingan terakhir, saat ditahan imbang 2–2 oleh Liverpool. Gol tersebut merupakan gol ke 100-nya selama berkarier di Inggris.[54] Pekan selanjutnya, ia mencetak gol penutup saat mengalahkan QPR 3-1. Gol ini menjadikannya pemain pertama Manchester City yang mencetak 50 gol bagi klub pada Liga Utama Inggris.[55]
Dia mempersembahkan gelar Liga Primer dan Piala FA. Tevez mencetak 74 gol dalam 184 pertandingan. Pemain Argentina itu mengoleksi 11 gol musim lalu saat City berada di peringkat dua di belakang Manchester United.

Juventus

Setelah empat tahun membela Manchester City, Tevez pun memutuskan pindah ke Italia. Klub Juventus memastikan mendapatkan tanda tangan Carlos Tevez. Pada 26 Juni 2013, Juventus menulis keterangan lewat Twitter di akun resmi klub, yang menyatakan Tevez bergabung dengan Juventus. Tulisan itu disertai foto Tevez memegang kostum Juventus. Tevez bergabung dengan Juventus untuk kontrak tiga tahun dengan nilai pembelian sebesar Rp140 miliar rupiah.[56]
Pada tanggal 23 Februari 2014, ia mencetak satu-satunya gol dalam kekalahan 1-0 Juve dari Torino di Derby della Mole.[57]
Pada tanggal 16 September 2014, Tevez mencetak dua gol dalam kemenangan Juventus 2-0 melawan Malmö FF di babak penyisihan grup Liga Champions, gol pertamanya dalam kompetisi sejak 2009.[58]

Karier Internasional

Tévez di Piala Dunia 2010.
Tévez pertama kali bermain untuk Argentina saat Piala Dunia FIFA U-17. Pada Olimpiade Athena 2004, ia memperoleh medali emas dan mencetak 8 gol yang menjadikannya top skor di kompetisi tersebut. Ia menjadi pencetak gol kedua terbanyak dunia di semua ajang internasional selama tahun 2004 dengan total 16 gol, selisih satu gol dari pemain depan Iran, Ali Daei.[59]
Tévez memperkuat negaranya saat putaran final Piala Dunia FIFA 2006. Namun ia hanya mampu melesakkan satu gol kala melumat Serbia dan Montenegro 6-0 pada 16 Juni. Di luar segala prestasinya, ia pernah dua kali diusir dari lapangan selama Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2010. Pertama, ketika melawan Kolombia pada 21 November 2007 setelah menendang salah seorang pemain belakang Kolombia, Rubén Darío Bustos di menit 24.[60] Berikutnya pada 9 September 2009, ia mendapat kartu merah setelah terlambat melakukan tackling terhadap Darío Verón di menit 31, pada pertandingan yang berakhir imbang 1-1 kontra Paraguay. Tévez kemudian meminta maaf atas insiden tersebut.[61] Pada babak 16 besar Piala Dunia FIFA 2010 yang digelar di Afrika Selatan, Tévez berhasil mencetak dua gol ketika bertanding melawan Meksiko. Gol pertamanya yang berupa sundulan, mengundang kontroversi karena sebelumnya ia sudah dalam posisi offside.[62] Tévez mencetak gol keduanya dengan tendangan keras dari luar kotak penalti.

0 komentar:

Posting Komentar